Sekitar enam truk sedot WC berjajar di muka Balaikota Jalan Siliwangi Kota Cirebon, Jawa Barat. Mereka unjuk rasa sebab penutupan tempat pembuangan sampah tinja di Cirebon.
Menurut satu diantara entrepreneur sedot WC, Dadang Suryadarma, kehadiran mereka ke Balai Kota Cirebon ialah untuk minta kejelasan. Dadang serta lima entrepreneur sedot WC yang lain di Kota Cirebon tidak dapat mencari uang semenjak satu pekan belakang.
"Walau sebenarnya warga begitu memerlukan kami. Kami sangat memerlukan pekerjaan ini supaya bisa berlebaran kelak," tuturnya, Senin 20 Mei 2019.
Bagaimana respon anda tentang artikel ini?Bahagia Inspire Confuse Sad
Entrepreneur sedot WC yang lain di Kota Cirebon telah buang sampah tinja di daerah CUDP Kesenden semenjak 2002 yang lalu. Pembuangan sampah telah memperoleh izin serta surat kontrak dari Wali Kota Cirebon.
Seputar delapan tahun lalu, pembuangan diarahkan ke seputar daerah Ade Irma Suryani sebab persoalan di antara PDAM Kota Cirebon dengan warga di Kesenden. Tiga tahun sesudahnya, pembuangan sampah tinja kembali diarahkan ke CUDP Larangan sebab di daerah Ade Irma Suryani sedang ada pembangunan hotel.
Baca: Jasa Sedot WC Cirebon
Jalanan ke tempat baru ini sudah sempat swadaya diperbaiki entrepreneur. Tetapi, pembuangan ke CUDP Larangan di stop kembali faksi PDAM tanpa panggilan atau surat.
"Pada akhirnya kami kembali kebingungan harus buang ke mana sampahnya," katanya.
Pada akhirnya, pembuangan sampah tinja di Desa Cangkring, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, diatas tempat punya dinas Pemerintah Kabupaten Cirebon. Tetapi, pembuangan sampah disana tidak tahan lama sebab memprotes warga.
Sekretaris Wilayah Kota Cirebon Asep Dedi akui akan bekerjasama dengan faksi Dinas Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat Kota Cirebon untuk mencari jalan keluar. Karena, persoalan cukup dilematis.
"Kita akan pengaturan dengan UPT sampah, peluang dapat ditata dengan tehnis serta dapat diproses, dan tidak mengganggu kesehatan warga," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar